Rabu, 27 Oktober 2010

Buah yang satu ini sangat
kaya akan zat gizi. Pada
lapisan luarnya terdapat
likopen, antioksidan yang
dapat mencegah berbagai
jenis kanker. Dapat juga
diolah menjadi minuman segar
dan beragam makanan yang
mampu menggoyang lidah.
Tomat, yang oleh para ahli
botani disebut sebagai
Lycopersicum esculentum Mill,
merupakan tanaman dari
famili Solanaceae, yaitu
berbunga seperti trompet.
Bentuk, warna, rasa, dan
tekstur buah tomat sangat
beragam. Ada yang bulat,
bulat pipih, keriting, atau
seperti bola lampu. Warna
buah masak bervariasi dari
kuning, oranye, sampai
merah, tergantung dari jenis
pigmen yang dominan.
Rasanya pun bervariasi, dari
masam hingga manis. Buahnya
tersusun dalam tandan-
tandan. Keseluruhan buahnya
berdaging dan banyak
mengandung air.
Aneka varietas
Beberapa dasar yang dipakai
untuk membedakan varietas
tomat, di antaranya bentuk,
tandan, ketebalan daging, dan
kandungan airnya.
Berdasarkan bentuk atau
penampilannya, buah tomat
digolongkan sebagai berikut:
1. Tomat biasa (Lycopersicum
commune)
Bentuk buahnya bulat pipih,
lunak, tidak beraturan, dan
sedikit beralur di dekat
tangkainya.
2. Tomat apel (Lycopersicum
pyriforme)
Bentuk buah bulat, kompak,
sedikit keras menyerupai buah
apel.
3. Tomat kentang
(Lycopersicum grandifolium)
Buah berbentuk bulat, besar,
kompak, dengan ukuran lebih
kecil dari tomat apel.
4. Tomat keriting
(Lycopersicum validum)
Buah berbentuk agak lonjong,
keras. Daunnya rimbun
keriting dan berwarna hijau
kelam.
Harus dibersihkan
Buah yang baru dipanen
biasanya dipisah-pisahkan
berdasarkan ukuran dan
mutunya (grading). Penentuan
mutu buah didasarkan pada
kesehatan, ketegaran,
kebersihan ukuran, bobot,
warna, bentuk, kemasakan,
kebebasan dari bahan asing
dan penyakit, serta kerusakan
oleh serangga dan luka-luka
mekanik. Kategori mutu yang
umum digunakan adalah kelas
ekstra, kelas 1, dan kelas 2.
Setelah disortir, tomat harus
segera dibersihkan dan dicuci
untuk membuang kotoran
yang menempel pada buah.
Kotoran umumnya berupa
percikan tanah, debu, dan zat-
zat kimia (obat-obatan dan
pupuk semprot). Selain
memberi kesan kotor,
percikan tanah juga dapat
membawa penyakit dan
sejumlah mikroba berbahaya.
Zat-zat kimia yang menempel
pada buah, khususnya
pestisida, jika terdapat dalam
jumlah berlebih dapat
menyebabkan keracunan.
Penyimpanan buah tomat
harus dilakukan pada suhu
yang tidak terlalu tinggi,
biasanya dilakukan pada suhu
kamar. Namun, alangkah
lebih baiknya jika tomat
disimpan pada suhu yang lebih
rendah, yaitu pada lemari
pendingin. Suhu tinggi bisa
merusak mutu simpan buah
tomat. Proses penyimpanan
dingin dapat memperlambat
kematangan, memperkecil
kerentanan terhadap
serangan mikroba,
mengurangi kehilangan air,
dan mempertahankan kadar
vitamin C.
Pemanfaatan
Tomat dapat digunakan baik
dalam bentuk segar maupun
dalam bentuk olahannya.
Dalam bentuk segar, tomat
sering kali digunakan sebagai
bahan pelengkap masakan
(sayur), untuk salad,
sandwich, sambal, dan
sebagainya.
Dalam bentuk olahan, tomat
dapat dibuat menjadi berbagai
macam produk kalengan,
seperti tomat utuh, potongan
tomat, saus, dan puree. Selain
itu, dapat dibuat sari buah dan
dipekatkan untuk
menghasilkan pasta tomat.
Selama ini hasil olahan tomat
yang telah dikenal luas oleh
masyarakat adalah sari buah
dan saus tomat. Sari buah
(fruit juice) adalah cairan
yang tidak mengalami proses
fermentasi, tetapi diperoleh
dari proses pengepresan buah
yang masih segar dan telah
masak. Pengolahan buah
tomat menjadi sari buah,
selain dapat menghasilkan
produk yang lebih awet, juga
merupakan minuman yang
praktis, rasanya enak dan
menyegarkan, juga
bermanfaat bagi kesehatan.
Saus tomat digunakan sebagai
bahan penyedap makanan.
Pembuatan saus dilakukan
dengan cara menguapkan
sebagian air buahnya sehingga
diperoleh kekentalan sari
buah yang diinginkan. Ke
dalam pekatan sari buah
tersebut ditambahkan
berbagai macam bumbu untuk
menyedapkan. Agar saus
menjadi lebih kental, sering
juga ditambahkan pati dan
bahan pengental lainnya.
Kaya vitamin C dan A
Tomat, baik dalam bentuk
segar maupun olahan,
memiliki komposisi zat gizi
yang cukup lengkap dan baik.
Buah tomat terdiri dari 5-10
persen berat kering tanpa air
dan 1 persen kulit dan biji. Jika
buah tomat dikeringkan,
sekitar 50 persen dari berat
keringnya terdiri dari gula-
gula pereduksi (terutama
glukosa dan fruktosa), sisanya
asam-asam organik, mineral,
pigmen, vitamin, dan lipid.
Tomat dapat digolongkan
sebagai sumber vitamin C
yang sangat baik (excellent)
karena 100 gram tomat
memenuhi 20 persen atau
lebih dari kebutuhan vitamin C
sehari. Vitamin C memelihara
kesehatan gigi dan gusi,
mempercepat sembuhnya
luka-luka, mencegah penyakit
scurvy (skorbut), serta
menghindarkan terjadinya
perdarahan pembuluh darah
halus.
Selain itu, tomat juga
merupakan sumber vitamin A
yang baik (good) karena 100
gram tomat dapat
menyumbangkan sekitar 10-20
persen dari kebutuhan vitamin
A sehari. Vitamin A sangat
diperlukan bagi kesehatan
organ penglihatan, sistem
kekebalan tubuh,
pertumbuhan, dan reproduksi.
Vitamin A dan C pada tomat
juga berkhasiat sebagai
antioksidan.
Sari buah tomat mengandung
vitamin dan mineral yang
cukup lengkap. Dari 100 gram
jus tomat akan diperoleh
kalsium 7 mg, fosfor 15 mg,
zat besi 0,9 mg, natrium 230
mg, dan kalium 230 mg.
Vitamin yang terdapat dalam
100 gram sari buah tomat
adalah vitamin A (1.050 IU),
vitamin B1 (0,05 mg), vitamin
B2 (0,03 mg), dan vitamin C
(16 mg).
Kandungan likopen tinggi
Tomat mengandung likopen
yang tinggi. Likopen ini
merupakan pigmen yang
menyebabkan tomat berwarna
merah. Seperti halnya
betakaroten, likopen
termasuk ke dalam golongan
karotenoid. Telah banyak
penelitian yang
mengungkapkan manfaat
likopen terhadap kesehatan.
Likopen diketahui mempunyai
kemampuan sebagai
antioksidan dan dapat
melindungi tubuh terhadap
berbagai macam penyakit,
seperti kanker dan penyakit
jantung. Tomat yang
dihancurkan atau dimasak
merupakan sumber likopen
yang lebih baik dibandingkan
dengan tomat mentahnya.
Sebagai contoh, jumlah
likopen dalam jus tomat bisa
mencapai lima kali lebih
banyak daripada tomat segar.
Para peneliti menduga, tomat
yang dimasak atau
dihancurkan dapat
mengeluarkan likopen lebih
banyak sehingga mudah
diserap tubuh.
Likopen terdapat pada bagian
dinding sel tomat. Oleh
karena itu, pemasakan
dengan sedikit minyak dapat
melepaskan komponen ini.
Sebagai tambahan,
pemasakan tomat dengan
minyak zaitun (olive oil)
memudahkan tubuh menyerap
likopen dengan lebih baik
(Ahuja et al, 2003).
Komponen fenolik juga
merupakan senyawa penting
yang cukup potensial pada
tomat, meskipun dalam
jumlah yang lebih sedikit.
Komponen ini memberikan
efek yang menguntungkan.
Baru-baru ini diketahui bahwa
puree tomat (hancuran tomat)
mengandung sejumlah kecil
senyawa yang disebut rutin.
Senyawa rutin tersebut dapat
diserap dan dimanfaatkan
dengan baik oleh tubuh.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.