Jumat, 22 Oktober 2010

Uraian :
Bayam berasal dari Amerika
tropik. Sampai sekarang,
tumbuhan ini sudah tersebar
di daerah tropis dan subtropis
seluruh dunia. Di Indonesia,
bayam dapat tumbuh
sepanjang tahun dan
ditemukan pada ketinggian
5-2.000 m dpl, tumbuh di
daerah panas dan dingin,
tetapi tumbuh lebih subur di.
dataran rendah pada lahan
terbuka yang udaranya agak
panas. Herba setahun, tegak
atau agak condong, tinggi
0,4-1 m, dan bercabang.
Batang lemah dan berair.
Daun bertangkai, berbentuk
bulat telur, lemas, panjang 5-8
cm, ujung tumpul, pangkal
runcing, serta warnanya hijau,
merah, atau hijau keputihan.
Bunga dalam tukal yang
rapat, bagian bawah duduk di
ketiak, bagian atas berkumpul
menjadi karangan bunga di
ujung tangkai dan ketiak
percabangan. Bunga
berbentuk bulir. Bayam yang
dijual di pasaran dan biasa
dikonsumsi sebagai sayuran
dikenal dengan bayam
cabutan atau bayam sekul.
Terdapat tiga varietas bayam
yang termasuk ke dalam
Amaranthus tricolor, yaitu
bayam hijau biasa, bayam
merah (Blitum rubrum), yang
batang dan daunnya berwarna
merah, dan bayam putih
(Blitum album), yang
berwarna hijau keputih-
putihan. Sebagai informasi,
daun dan batang bayam
merah mengandung cairan
berwarna merah. Selain A.
tricolor, terdapat bayam jenis
lain, seperti bayam kakap (A.
hybridus), bayam duri
(A.spinosus), dan bayam
kotok/bayam tanah (A.
blitum). Jenis bayam yang
sering dibudidayakan adalah
A. tricolor dan A. hybridus
sedangkan jenis bayam
lainnya tumbuh liar. Panen
bayam cabut paling lama
dilakukan selama 25 hari.
Setelah itu, kualitasnya akan
menurun karena daunnya
menjadi kaku. Bayam dapat
disayur bening, dibuat gado-
gado, pecal, atau direbus
untuk lalap. Kadangkadang,
daun bayam yang muda dan
lebar digunakan pula sebagai
bahan rempeyek. Tanaman
bayam dapat diperbanyak
dengan biji.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.